METODE SIMPLEKS
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis
penyelesaian pemrograman linear dimulai dari suatu penyelesaian basis yang
fisibel ke penyelesaian dasar fisibel lainnya, yang dilakukan berulang-ulang
(iteratif) sehingga tercapai suatu penyelesaian optimum.
Pemograman Linier
Menggunakan Metode Simpleks
Langkah-langkah awal sebelum menggunakan metode simpleks :
1. Mengonversi pertidaksamaan (≤ atau ≥)
menjadi persamaan
Untuk
mengonversi pertidaksamaan (≤) menjadi persamaan, sebuah variabel slack
nonnegative ditambahkan pada sisi kiri constraint. Misalnya pada kasus Reddy
Mikks, constraint yang menyatakan penggunakan bahan baku M1 diberikan oleh :
6x1 +
4x2 ≤ 24
Definisikan
s1 sebagai variabel slack dari M1, maka constraint dapat
dikonversi menjadi :
6x1 +
4x2 + s1 = 24, s1 ≥ 0
Selanjutnya,
untuk constraint dengan tanda ≥, menyatakan batas terendah aktivitas model program
linear, sehingga jumlah yang dinyatakan disisi kiri melewati batas minimal yang
direpresentasikan sebagai surplus. Konversi dari ≥ ke = dicapai dengan
mengurangi dengan variabel surplus non negatif dari sisi kiri pertidaksamaan.
Misalnya, dalam kasus Ozark Farm, constraint yang menyatakan kebutuhan makanan
:
x1 +
x2 ≥ 800
Definisikan
r1 sebagai variabel surplus, constraint dapat dikonversi
menjadi persamaan berikut :
x1 +
x2 – r1 = 800, r1 ≥ 0
Sedangkan
untuk kasus dimana sisi kanan constraint bernilai negatif, maka harus dilakukan
perkalian kedua sisi dengan -1 setelah langkah diatas dilakukan. Misalnya
constraint :
-x1 +
x2 ≤ -3
Maka bentuk
persamaannya menjadi :
-x1 +
x2 + r1 = -3, r1 ≥ 0
Selanjutnya
kedua sisi dikalikan dengan -1, sehingga sisi kanan bernilai positif :
x1 –
x2 – r1 = 3
2. Menambahkan variabel slack ke fungsi
tujuan dengan koefisien nol
Pada kasus
model Reddy Mikks, fungsi tujuan Z = 5x1 + 4x2 dengan
4 variabel slack menjadi Z = 5x1 + 4x2 + 0s1 +
0s2 + 0s3 + 0s4.
3. Memindahkan komponen sisi kanan
fungsi tujuan ke sisi kanan
Pada kasus
model Reddy Mikks, fungsi tujuan Z = 5x1 + 4x2 +
0s1 + 0s2 + 0s3 + 0s4 menjadi
Z – 5x1 – 4x2 – 0s1 – 0s2 –
0s3 – 0s4 = 0.
Dalam menyelesaikan kasus pemrograman linier, metode simpleks memberikan langkah-langkah
penyelesaian sebagai berikut :
1.
Menentukan
awal basis solusi layak
2.
Memilih
variabel masuk menggunakan syarat keoptimalan. Berhenti jika tidak
ada lagi variabel masuk, solusi terakhir adalah solusi optimal. Jika tidak maka
ke langkah 3.
3.
Memilih
variabel keluar menggunakan syarat kelayakan.
4.
Menentukan
solusi dasar yang baru menggunakan perhitungan Gauss-Jordan. Kembali ke langkah
2.
Syarat keoptimalan (optimality
condition). Variabel
masuk dalam kasus pemaksimalan (peminimalan) adalah variabel nonbasis yang
mempunyai koefisien negatif terbesar (pemaksimalan) atau positif terbesar
(peminimalan) dalam baris z-row. Syarat optimal dicapai pada iterasi dimana
semua koefisien z-row dari variabel nonbasis tidak negatif (pemaksimalan) atau
tidak positif (peminimalan)
Syarat kelayakan (feasibility
condition). Untuk
kedua masalah pemaksimalan dan peminimalan, variabel keluar adalah variabel
basis yang dikaitkan dengan rasio non negatif terkecil.
Operasi
baris Gauss-Jordan :
1. Menentukan baris kunci :
a. Gantilah
variabel keluar dalam kolom basis dengan variabel masuk
b.
Baris kunci baru = Baris kunci ¸ elemen kunci.
2. Mengganti nilai baris yang lain :
Baris baru
= Baris lama – koefisien kolom kunci ´ Baris kunci baru
Variabel
basis adalah variabel yang berkontribusi (mempunyai nilai) memberikan solusi
yang diminta. Variabel nonbasis adalah variabel yang tidak berkontribusi
(bernilai 0) dalam pemberian solusi. Inisialisasi dalam metode simpleks :
1.
x1,
x2, … adalah variabel non basis
2.
s1,
s2, … adalah variabel basis
Dalam
iterasi metode simpleks, satu persatu variabel slack akan berubah menjadi
variabel non basis karena keluar dari solusi dasar (variabel keluar), dan
variabel keputusan akan berubah menjadi variabel basis karena masuk ke basis
solusi (variabel masuk).
No comments:
Post a Comment