life is simple, Enjoy it!!

Friday, 27 June 2014

Refleksi - Bersama Tuhan

Bersama Tuhan Tiada Yang Mustahil

Kisah ini bermula ketika  akan bersiap – siap untuk ujian SNMPTN. Disitu sebenarnya aku mengharapkan ujian ku akan diperlancar apabila dekat dengan Tuhan.
Maka dari itu motivasi ku saat itu bukan semata – mata aku mencintai Tuhan dan ingin mengenal lebih dalam terhadap Tuhan tetapi lebih kepada ingin mendapatkan pertolongan daripadaNya. Memang Tuhan maha baik walaupun motivasi ku seperti itu pada akhirnya Ia tetap memberikan pertolongaNya kepadaku, aku pun berhasil diterima di salah satu universitas terbaik di Indonesia yaitu UGM. Saat itu seperti mendapatkan Lotre jutaan rupiah atau durian runtuh rasa sukacita yang kurasakan sungguh luar biasa dan tidak terucapkan dengan kata-kata.
Lalu berlanjut, Sewaktu aku menjalani masa liburku yang seperti surga betapa tidak aku selalu mendapat pujian dari teman – teman orang tuaku bahwa aku ini anak yang pintar atas keberhasilan ku menembus UGM, jujur saja hal tersebut menyenangkan. pada saat itu sebenarnya aku ingat bahwa semua itu karena anugrah Tuhan semata tapi yang aku sesalkan seringkali aku tidak lantang untuk mengungkapkan hal tersebut maksudnya disini aku masih malu – malu menyebut Tuhan Yesus masih sering menyebut “yang diatas” dan menurutku itu salah padahal memang atas kebaikanNya saja aku bisa diterima di UGM. Di penghujung liburan kebosanan mulai menusuk, aku tidak lagi rutin dalam hal mengutamakan Tuhan, dan yang terparah aku menjadi malas datang ke gereja. Hal tersebut terjadi karena aku tidak merasa membutuhkan Tuhan saat itu karena pada saat itu aku berpikir semuanya telah aku dapatkan
 Setelah itu pada waktu aku masuk di UGM awal – awal kujalani dengan riang gembira, aku aktif minta soal – soal kakak angkatan mencari teman yang memiliki semangat belajar yang tinggi bertanya pada kakak angkatan bagaimana trik untuk mencapai itu semua dan sering sekali berlatih dan belajar di kos - kosan karena aku punya visi dan misi yang besar yaitu ingin lulus dibawah 4 tahun dan mendapat gelar cum laude.
Sampai pada suatu saat aku merasakan kejenuhan yang mendalam, seolah – olah waktu ini begitu singkat karena hari demi hari kulakukan dengan membentuk patokan waktu. Seperti biasa sebagai manusia biasa saat seperti itu barulah teringat akan adanya hadirat Tuhan. Aku pun mohon berkat akan Tuhan untuk memimpin segala sesuatu yang kulakukan. Aku beruntung sekali memiliki teman yang seiman di sekitar ku, banyak sekali masalah yang mereka hadapi namun mereka tetap optimis sedangkan hidup yang kualami selalu “naik – turun” tidak jelas arahnya.
 Usahaku untuk keluar dari kehidupan yang “mengekang”  itulah titik dimana semua hidupku berubah aku mau seperti teman – temanku terlebih lagi aku pingin sekali seperti tokoh-tokoh alkitab yang dipakai Tuhan luar biasa, aku tidak mau lagi melihat apa yang ada di dunia dan mengejar nafsu dunia saja, aku mau hidupku sesuai dengan tujuan yang diberikan Tuhan. Setelah itu aku mendapatkan pencerahan daripadaNya sekarang aku berkomitmen untuk selalu mengutamakan Tuhan dan juga mau rutin untuk datang ke gereja dan membaca firman Tuhan selain itu saya juga memiliki keinginan yang kuat ( walaupun belum kesampaian ) untuk ikut dalam pelayanan sesuatu yang belum pernah saya dapatkan selama ini berhubung sering dikalahkan oleh malas yang muncul dalam pikiran. Oleh karena itu saya saat ini merasa telah memahami rasanya bertemu dengan Tuhan merasakan sesungguhnya bagaimana rasanya haus akan hadirat Tuhan. Awal – awal memang rintangan yang dialami adalah harus bertindak serba baik karena apabila tidak baik maka akan dituntut oleh masyarakat maupun dari diri sendiri, tetapi sesungguhnya tidak seperti itu hidup di jalan Tuhan sungguh memerdekakan. Aku tahu jalan hidupku masih panjang dan aku belum merasakan kehidupan yang sebenarnya di luar sana tapi aku percaya dan siap untuk menerima tantangan di dunia ini karena aku percaya bersama Tuhan tiada yang mustahil. 

No comments:

Post a Comment